Notifications
General

Jalan Prambanan-Gayamharjo Jadi Kunci Ekonomi dan Pariwisata Selatan DIY


Pemangkasan Dana Keistimewaan DIY dari Rp1 triliun jadi Rp500 miliar di RAPBN 2026 bikin proyek Jalan Prambanan-Gayamharjo terancam tertunda. Jalan strategis ini kunci akses ekonomi, pariwisata, dan distribusi pertanian di selatan DIY.

Ringkasan Artikel:
  • Danais DIY dipangkas jadi Rp500 miliar, proyek Jalan Prambanan-Gayamharjo terancam tertunda.
  • Jalan ini kurangi waktu tempuh, turunkan biaya logistik, dan buka akses ke KSPN DIY.
  • Proyek dorong ekonomi lokal, wisata meningkat, dan peluang investasi baru muncul.
  • Pemangkasan Danais bisa alihkan dana ke program prioritas lain, menunda manfaat ekonomi.
  • Tantangan teknis dan cuaca ekstrem jadi hambatan tambahan, DPRD usulkan dana IJD sebagai solusi.
Pembangunan Jalan Prambanan–Gayamharjo sepanjang 9,08 kilometer jadi tulang punggung baru integrasi utara-selatan DIY. Jalan ini dirancang untuk memperkuat ketahanan pangan, dorong pariwisata, dan menstimulus pertumbuhan ekonomi kawasan selatan, jadi kunci konektivitas ekonomi.

Manfaat langsung sudah terasa, waktu tempuh Sleman-Gunungkidul berkurang sekitar 15 menit dan biaya logistik menurun. Jalan ini buka akses ke KSPN seperti Candi Prambanan, Ratu Boko, dan Geopark Gunung Sewu. Integrasi tol Bokoharjo dan YORR makin percepat konektivitas selatan.

Dampak ekonomi luas terlihat dari distribusi barang lebih mudah, kunjungan wisata meningkat, dan peluang investasi terbuka. Ketua Komisi C DPRD DIY Nur Subiyantoro menekankan proyek ini dorong pertumbuhan ekonomi signifikan. Warga bahkan adakan car free day di ruas yang selesai untuk aktivitas lokal.

Pembangunan jalan terbagi segmen, progresnya beda-beda. Segmen 2.1 SYC rampung 100%, Segmen 1 MYC capai 30,859%, dan Segmen 2.2 MYC 18,268%. Target seluruh ruas ditetapkan Agustus 2025, meski laporan lain menyebut 2027. Segmen berbeda bikin masyarakat ikuti update pembangunan dengan antusias.

Pendanaan datang dari APBN melalui IJD, Danais, dan APBD DIY. Tahun 2024 Danais alok Rp68,5 miliar untuk 0,4 km jalan. Pemangkasan Danais 2026 berpotensi hentikan kelanjutan proyek ini, karena anggaran setengahnya membuat alokasi prioritas harus dipikir ulang, terutama untuk jalan strategis.

Paniradya Pati Keistimewaan DIY Aris Eko Nugroho bilang kalau pemangkasan Danais terjadi, alokasi jalan bisa dialihkan ke program lain yang lebih prioritas. Penundaan ini berarti tidak hanya pembangunan melambat tapi juga manfaat ekonomi dan pariwisata yang dijanjikan akan tertunda, terutama di selatan DIY.

Dampak penundaan bakal terasa di sektor pertanian dan pariwisata selatan DIY. Akses terbatas batasi distribusi produk pertanian dan turis, padahal jalan ini dirancang untuk buka isolasi wilayah perbukitan. Transformasi kawasan yang sudah mulai terlihat akan terhambat tanpa penyelesaian infrastruktur memadai.

Tantangan teknis lain menghambat pembangunan, termasuk volume galian besar, cuaca ekstrem, dan temuan artefak arkeologi yang butuh penanganan khusus. DPRD DIY mengusulkan alihkan pembiayaan ke program IJD agar proyek tetap berjalan, sinergi pusat-daerah-masyarakat jadi kunci sukses penyelesaian jalan ini.
Post a Comment
Scroll to top